Sri Mulyani Bocorkan Beberapa Desa Fiktif

Mentri Keuangan Sri Mulyani

DebatBerita, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengaku tidak tahu dan menghitung total kerugian akibat kota fiksi yang menerima dana dari masyarakat. Sejauh terus proses verifikasi yang menganggap orang untuk mengambil keuntungan dari bantuan pemerintah.

"Audit ditulis untuk melihat. Kita akan melihat dalam laporan, maka jumlah verifikasi. Mekanisme yang sama seperti transfer, jika kita tahu hak rakyat tidak ada bisa berhenti," katanya saat ditemui di Kantor Pusat DJP, Kamis (14/11).

Bersama-sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pedesaan dan Daerah di balik itu juga akan memantau perkembangan pengetahuan di lapangan. Sementara pemerintah daerah akan terlibat secara aktif di belakang proses verifikasi.

"Mari kita lihat di Depdagri dan kemendes. Sementara jalannya pemerintahan akan terus juga melakuakn verifikasi sehingga kita dapat melihat apakah kita mentransfer dilegitimasi" katanya.

Selain itu, Departemen Keuangan juga menyebutkan beberapa indikator bahwa kota fiksi. Desa di mana Anda benar-benar memiliki nama, tetapi tidak ada penduduk.

"Desa ada dalam kriteria. Jika orang-orang di Jawa harus memiliki minimal 5.000, jika ditemukan di luar Jawa, ada 2000 ada 3.000, yang di sebelah timur bahkan kurang. Tapi klub sedikit di bawah mil" katanya.

"Jadi jika ada desa-desa dengan populasi kurang dari 100 means'm bukan orang, tapi warisan dari orang dalam hal ini," lanjutnya.

Kemudian indikator lainnya, dapat dilihat ketika ada perubahan dalam peristiwa alami terhadap, harus ada laporan tentang batas-batas desa.

"Jadi dalam hal ini kita akan melihat apakah ada orang yang bahkan gada penduduknya telah dibuktikan dengan baik indikator traceholdnya tidak ada" katanya.

Sri Mulyani Akan Tindak Tegas Temuan Desa Fiktif Pemasuk Dana Besar

Mentri Keuangan Sri Mulyani Berada di Gedung DPR RI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan memantau hasil sebuah kota fiksi yang baru-baru ini menerima orang-orang dari anggaran pemerintah. Dia juga mengaku mendengar desa berpenghuni setelah pembentukan Kabinet Indonesia Maju.

"Kami mendengar setelah pembentukan kabinet dan akan penyelidikan kami," kata menteri di gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/11).

Sebagai tindak lanjut, itu dengan Departemen hasil Interior mengembangi masyarakat ini. Oleh karena itu, kehadiran transfer dana desa fiksi ke daerah bahwa pemerintah pusat telah target.

"Jadi kita akan lihat karena didasarkan pada mekanisme seperti yang disebutkan di atas, sebenarnya ada mekanisme untuk pembentukan desa dan mengidentifikasi siapa, manajer dan lain-lain," katanya.

"Pokoknya, kita akan melihat seluruh prosedur sehingga tidak akan sampai ada pernyataan, kemudian menimbulkan pertanyaan sejauh mana jumlah desa, lomasinya mana dan bagaimana transfer," kata Sri Mulyani.